Sunday, November 20, 2016

Barang Publik dan Sumber Daya Bersama - Public Goods and Common Resource

Jenis-Jenis Barang

Jenis barang dalam perekonomian dikelompokkan menurut dua sifat atau karakteristik sebagai berikut.

• Apakah barang itu eksludable / dapat dikecualikan (excludable).

• Apakah barang itu saingan (rival).

Melalui sifat diatas dapat membagi berbagai barang menjadi empat kategori, yaitu sebagai berikut.

1. Barang Swasta / Private goods

Merupakan barang-barang yang bersifat ekskludabel (dapat dikecuaikan dalam pemanfaatanya) dan rival (merupakan barang saingan dalam pemanfaatanya). Mari kita ambil es krim sebagai contoh. Es krim bersifat ekskludabel karena terdapat kemungkinan untuk mencegah seseorang agar tidak memakan es krim, cukup dengan tidak memberinya es krim. Es krim juga merupakan barang rival karena jika seseorang memakan es krim, orang lain tidak dapat memakan es krim yang sama.

2. Barang Publik / Public goods

Merupakan barang-barang yang tidak (bersifat) ekskludabel dan tidak juga bersifat rival. Artinya, kita tidak dapat mencegah orang dari menggunakan barang publik dan penggunaan seseorang atas barang publik tidak mengurangi kemampuan orang lain untuk menggunakannya. Sebagai contoh, alarm angin puting beliung di suatu kota kecil adalah barang publik. Apabila alarm itu berbunyi, kita tidak mungkin menghalangi orang lain untuk mendengarnya. Selain itu, apabila seseorang memperoleh manfaat dari alarm itu, dia tidak mengurangi manfaat alarm itu bagi orang lain.



3. Sumber Daya milik bersama / common resource

Merupakan barang rival, tetapi tidak eksludable. Sebagai contoh, ikan-ikan di lautan merupakan barang rival; apabila seseorang menangkap ikan, jumlah ikan yang dapat ditangkap oleh orang lain menjadi berkurang, tidak ekskludabel karena sulit untuk menghentikan para nelayan dari mengambil ikan. 

4. Monopoli Alamiah adalah suatu barang ekskludabel, namun bukan rival. Contohnya adalah perlindungan kebakaran disebuah kota kecil. Mudah untuk mencegah orang lain menggunakan barang ini; Perlindungan kebakaran bukan barang rival. Para petugas pemadam kebakaran menghabiskan sebagai besar waktu mereka menunggu terjadinya kebakaran sehingga melindungi satu rumah lagi kecil kemungkinan mengurangi perlindungan untuk rumah lain. Dengan kata lain, apabila warga kota telah menggaji dinas pemadam kebakaran, biaya tambahan untuk melindungi satu rumah lagi pun kecil.



Definisi Barang Publik

Barang publik merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Barang publik memiliki sifat non-rival dan non-ekskudabel. Ini berarti konsumsi atas barang tersebut oleh suatu individu tidak akan mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk dikonsumsi oleh individu lainnya dan semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut. Contoh barang publik ini diantaranya udara, cahaya matahari, papan marka jalan, lampu lalu lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya. Akan sulit untuk menentukan siapa saja yang boleh menggunakan papan marka jalan misalnya, karena keberadaannya memang untuk konsumsi semua orang. 

Barang publik sempurna (pure public goods) adalah barang yang harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama terhadap seluruh anggota masyarakat. Barang publik hampir sama dengan barang kolektif. Bedanya, barang publik adalah untuk masyarakat secara umum (keseluruhan), sementara barang kolektif dimiliki oleh satu bagian dari masyarakat (satu komunitas yang lebih kecil) dan hanya berhak digunakan secara umum oleh komunitas tersebut.

Barang Publik yang Penting

1. Pertahanan Nasional

Jika suatu negara berhasil dipertahankan, tidak ada seorang pun yang bisa dicegah untuk menikmati manfaatnya. Ketika seseorang menikmati manfaatnya, manfaat yang dirasakan oleh orang lain tidak akan berkurang. Oleh sebab itu, pertahanan nasional tidak bersifat ekskludabel maupun rival.

2. Penelitian ilimu pengetahuan

Jika seorang matematikawan menemukan sebuah teorima baru, maka teorima tersebut akan masuk kedalam ilmu pengetahuan yang boleh dimanfaatkan siapa saja secara gratis. Karena pengetahuan adalah barang publik, maka perusahaan-perusahaan swasta yang mencari keuntungan cenderung untuk menumpang gratis pada pengetahuan yang ditemukan oleh pihak lain, dan hasilnya, perusahan-perusahaan ini mengalokasikan sumber-sumber daya yang terlalu sedikit untuk menciptakan pengetahuan baru. Dengan hak paten, penemuannya bisa menikmati sendiri sebagian besar manfaatnya sampai batas waktu tertentu. Sebaliknya, seorang matematikawan tidak dapat mematenkan teorimanya karena pengetahuan umum seperti itu dapat digunakan oleh siapa saja dengan gratis. Dengan kata lain, berkat adanya undang-undang hak paten, pengetahuan spesifik dan teknis sifatnya ekskludabel, sedangkan pengetahuan umum tidak bisa dijadikan ekskludabel.

3. Pengentasan Kemiskinan

Sistem kesejahteraan bersama memberikan sedikit uang kepada keluarga miskin. Begitu juga, program makanan murah ditujukan untuk mengurangi biaya pembelian makanan bagi keluarga miskin berbagai program tempat tinggal dari pemerintah membuat harga tempat tinggal lebih terjangkau. Program-program anti kemiskinan ini dibiayai oleh pajak yang dipungut permerintah dari keluarga atau individu yang sukses secara finansial.



Studi Kasus: Apakah Mercusuar Merupakan Barang Publik?

Sebagian barang dapat berubah dari barang publik menjadi barang swasta dan sebaliknya, bergantung pada situasi. Sebagai contoh, pertunjukkan kembang api merupakan barang publik jika diadakan di kota berpenduduk banyak. Akan tetapi, jika diadakan di taman hiburan swasta, seperti Disney World, pertunjukkan kembang api lebih merupakan barang swasta karena pengunjung taman hiburan membayar tiket masuk.

Contoh lainnya adalah mercusuar. Kalangan ekonomi telah lama menggunakan mercusuar sebagai contoh barang publik. Mercusuar digunakan untuk menandai lokasi tertentu sehingga kapal yang lewat dapat menghindari perairan berbahaya. Manfaat yang diberikan mercusuar kepada kapten kapal tidak ekskludabel dan tidak juga rival, sehingga setiap kapten memiliki keinginan untuk menjadi penumpang gratis dengan menggunakan mercusuar untuk navigasi tanpa harus membayar. Karena masalah penumpang gratis ini, pasar swasta biasanya gagal menyediakan mercusuar yang diperlukan para kapten kapal. Akibatnya, sebagian besar mercusuar dewasa ini dioperasikan oleh pemerintah. 

Namun pada beberapa kasus, mercusuar lebih dekat pada barang swasta. Di pantai Inggris pada abad ke- 19, beberapa mercusuar dimiliki dan dioperasikan secara pribadi. Para pemilik mercusuar tersebut tidak menarik biaya dari para kapten kapal, tetapi menarik biaya dari pemilik pelabuhan tersebut. Jika pemilik pelabuhan tidak membayar, pemilik mercusuar mematikan lampunya dan kapal-kapal pun menghindari pelabuhan tersebut. 

Dalam menentukan apakah suatu barang merupakan barang publik, kita harus menetukan jumlah penerima manfaatnya dan apakah para penerima manfaat ini ekskludabel dari penggunaan barang tersebut. Masalah penumpang gratis muncul apabila penerima manfaat berjumlah banyak dan mustahil mengecualikan salah seorang dari mereka. Jika sebuah mercusuar menguntungkan banyak kapten kapal maka mercusuar itu merupakan barang publik. Namun, jika menguntungkan pemilik tunggal pelabuhan maka mercusuar itu lebih merupakan barang swasta. 



Free Riders dalam Penyediaan Barang Publik

Free riders adalah permasalahan yang muncul dalam penyediaan barang publik terkait dengan kedua sifatnya, yaitu Non-rivalry dan Non-excludable. Free riders ini adalah mereka yang ikut menikmati barang publik tanpa mengeluarkan kontribusi tertentu, sementara sebenarnya ada pihak lain yang berkontribusi untuk mengadakan barang publik tersebut. Contohnya adalah mereka yang tidak membayar pajak tapi ikut menikmati jasa-jasa atau barang-barang yang diadakan atas biaya pajak. 

Tragedi Of Common (tragedi kepemilikan bersama)

Tragedi Commons adalah sebuah perumpamaan yang menggambarkan mengapa sumber daya umum digunakan lebih dari yang diinginkan dari sudut pandang masyarakat secara keseluruhan.

Sumber daya umum/commons resource cenderung digunakan secara berlebihan ketika individu tidak dikenakan biaya untuk penggunaan mereka.

Hal ini mirip dengan eksternalitas negatif.

Contohnya adalah ikan dilautan yang diambil bebas oleh siapa saja tanpa ada keharusan untuk konservasi terumbu karang dlsb akibatnya over eksploitasi, lautan rusak.


Pentingnya hak kepemilikan (property right).

Pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien ketika hak milik tidak ditegakkan (yaitu beberapa nilai tidak memiliki pemilik dengan kewenangan hukum untuk mengendalikannya).

Ketika tidak adanya hak milik menyebabkan kegagalan pasar, pemerintah berpotensi dapat memecahkan masalah.

Contoh property right adalah kebijakan perlindungan hak cipta. Hukum paten melindungi hak eksklusif para pencipta atau penemu untuk memanfaatkan sendiri penemuannya, selama jangka waktu tertentu (setelah itu penemuannya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas). Disini hukum paten itu dapat dikatakan berfungsi melakukan internalisasai eksternalitas (positif). Dengan memberikan hak cipta (property rights) Kepada setiap perusahaan atas penemuan-penemuan barunya. Perusahaan lain atau siapa saja yang berminat untuk turut memanfaatkan penemuan baru itu harus meminta izin kepada penemunya, dan memebayar sejumlah royalti. Dengan cara ini, hukum paten memberikan insentif lebih besar kepada semua perusahaan, untuk mencurahkan lebih banyak dana dan perhatian untuk menemukan teknologi-teknologi baru yang bermanfaat.

1 comment:

Iklan Google

Entri Populer

Berbagi Ke Lainnya