Sunday, November 20, 2016

Contoh Perbedaan Privat Goods, Common Resource, Natural Monopoly dan Public Goods

Privat Goods -exludable dan rivalry contoh: jalan tol yang padat (congested toll road)--> orang harus bayar untuk masuk ke tol (dapat dicegah untuk masuk ke toll jika tidak bayar) dan ada persaingan menggunakan tol (jika sudah digunakan mengurangi penggunaan yang lain)

Natural Monoply - exludable dan non rivalry contoh: jalan tol yang lancar (uncongested toll road)--> orang harus bayar untuk masuk ke tol (dapat dicegah untuk masuk ke toll jika tidak bayar) dan tidak ada persaingan karena lancar..

Common resource - non exludable dan rivalry contoh: jalan umum yang padat (congested nontoll road) --> tidak ada yang dapat mencegah orang untuk menggunakannya tapi karena padat ada persaingan dalam menggunakannya.

Public goods - non exludable dan non rivalry contoh : jalan umum yang lancar (uncongested nontoll road) -->tidak ada yang dapat mencegah orang untuk menggunakannya an tidak ada persaingan karena lancar..

Rent Seeking

Spending money in socially unproductive efforts to acquire, maintain, or exercise monopoly.

Jadi perusahaan mengeluarkan uang sebagai usaha untuk menjaga dan mempertahankan monopoli dengan cara-cara yang tidak produktif. Misal menyuap DPR untuk tetap mendapatkan hak monoply melalui undang-undang (misal oleh pertamina)

Sunk Cost dan Contoh nya

Sunk Cost adalah pengeluaran yang telah terjadi dan tidak dapat dipulihkan.

Karena sunk cost tidak dapat dipulihkan, seharusnya tidak mempengaruhi keputusan perusahaan.

Misalnya, mempertimbangkan pembelian peralatan khusus untuk tanaman. Misalkan peralatan dapat digunakan untuk melakukan hanya apa yang awalnya dirancang untuk dan tidak dapat dikonversi untuk penggunaan alternatif. Pengeluaran pada peralatan ini adalah sunk cost. Karena tidak memiliki penggunaan alternatif, biaya peluang adalah nol. Jadi tidak harus dimasukkan sebagai bagian dari biaya ekonomi perusahaan.


Economic Cost versus Accounting Cost, Opportunity Cost

Economic Cost versus Accounting Cost,

Accounting Cost biaya aktual ditambah biaya penyusutan untuk peralatan modal.
Economic Cost : Biaya untuk sebuah perusahaan ketika memanfaatkan sumber daya ekonomi dalam produksi, termasuk Opportunity Cost  .


 Opportunity Cost  
Biaya yang terkait dengan peluang yang dikorbankan ketika sumber daya sebuah perusahaan tidak dimanfaatkan dengan alternatif terbaiknya.

Pembentukan Harga Pasar Persaingan Sempurna

Dalam jangka pendek perusahaan di pasar persaingan sempurna akan mendpatkan untung yaitu selisih antara TR -TC.

namun dalam jangka panjang akan menuju ke zero profit karena masuknya pelaku pasar sehingga mengakibatkan kondisi dimana P=AC

Pembentukan Harga di Pasar Monopoli

Pasar monopoli adalah pasar dimana hanya terdapat satu penjual dan terdapat banyak pembeli. Pada pasar monopoli barang yang diperjualbelikan adalah unik (tidak ada substitusinya) sehingga penjual adalah price maker (pembuat harga). Penjual menjual untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum.

Keuntungan maksimum terjadi ketika Q pada saat MR (Marginal Revenue) = Marginal Cost sehingga terciptalah harga P pada titik A.

Profit adalah TR-TC.

Daerah laba maksimum yang diperoleh perusahaan adalah daerah CBAP yang merupakan  TR (OQAP) dikurangi OQBCyang menunjukkan TC..

Barang Publik dan Sumber Daya Bersama - Public Goods and Common Resource

Jenis-Jenis Barang

Jenis barang dalam perekonomian dikelompokkan menurut dua sifat atau karakteristik sebagai berikut.

• Apakah barang itu eksludable / dapat dikecualikan (excludable).

• Apakah barang itu saingan (rival).

Melalui sifat diatas dapat membagi berbagai barang menjadi empat kategori, yaitu sebagai berikut.

1. Barang Swasta / Private goods

Merupakan barang-barang yang bersifat ekskludabel (dapat dikecuaikan dalam pemanfaatanya) dan rival (merupakan barang saingan dalam pemanfaatanya). Mari kita ambil es krim sebagai contoh. Es krim bersifat ekskludabel karena terdapat kemungkinan untuk mencegah seseorang agar tidak memakan es krim, cukup dengan tidak memberinya es krim. Es krim juga merupakan barang rival karena jika seseorang memakan es krim, orang lain tidak dapat memakan es krim yang sama.

2. Barang Publik / Public goods

Merupakan barang-barang yang tidak (bersifat) ekskludabel dan tidak juga bersifat rival. Artinya, kita tidak dapat mencegah orang dari menggunakan barang publik dan penggunaan seseorang atas barang publik tidak mengurangi kemampuan orang lain untuk menggunakannya. Sebagai contoh, alarm angin puting beliung di suatu kota kecil adalah barang publik. Apabila alarm itu berbunyi, kita tidak mungkin menghalangi orang lain untuk mendengarnya. Selain itu, apabila seseorang memperoleh manfaat dari alarm itu, dia tidak mengurangi manfaat alarm itu bagi orang lain.



3. Sumber Daya milik bersama / common resource

Merupakan barang rival, tetapi tidak eksludable. Sebagai contoh, ikan-ikan di lautan merupakan barang rival; apabila seseorang menangkap ikan, jumlah ikan yang dapat ditangkap oleh orang lain menjadi berkurang, tidak ekskludabel karena sulit untuk menghentikan para nelayan dari mengambil ikan. 

4. Monopoli Alamiah adalah suatu barang ekskludabel, namun bukan rival. Contohnya adalah perlindungan kebakaran disebuah kota kecil. Mudah untuk mencegah orang lain menggunakan barang ini; Perlindungan kebakaran bukan barang rival. Para petugas pemadam kebakaran menghabiskan sebagai besar waktu mereka menunggu terjadinya kebakaran sehingga melindungi satu rumah lagi kecil kemungkinan mengurangi perlindungan untuk rumah lain. Dengan kata lain, apabila warga kota telah menggaji dinas pemadam kebakaran, biaya tambahan untuk melindungi satu rumah lagi pun kecil.



Definisi Barang Publik

Barang publik merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Barang publik memiliki sifat non-rival dan non-ekskudabel. Ini berarti konsumsi atas barang tersebut oleh suatu individu tidak akan mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk dikonsumsi oleh individu lainnya dan semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut. Contoh barang publik ini diantaranya udara, cahaya matahari, papan marka jalan, lampu lalu lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya. Akan sulit untuk menentukan siapa saja yang boleh menggunakan papan marka jalan misalnya, karena keberadaannya memang untuk konsumsi semua orang. 

Barang publik sempurna (pure public goods) adalah barang yang harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama terhadap seluruh anggota masyarakat. Barang publik hampir sama dengan barang kolektif. Bedanya, barang publik adalah untuk masyarakat secara umum (keseluruhan), sementara barang kolektif dimiliki oleh satu bagian dari masyarakat (satu komunitas yang lebih kecil) dan hanya berhak digunakan secara umum oleh komunitas tersebut.

Barang Publik yang Penting

1. Pertahanan Nasional

Jika suatu negara berhasil dipertahankan, tidak ada seorang pun yang bisa dicegah untuk menikmati manfaatnya. Ketika seseorang menikmati manfaatnya, manfaat yang dirasakan oleh orang lain tidak akan berkurang. Oleh sebab itu, pertahanan nasional tidak bersifat ekskludabel maupun rival.

2. Penelitian ilimu pengetahuan

Jika seorang matematikawan menemukan sebuah teorima baru, maka teorima tersebut akan masuk kedalam ilmu pengetahuan yang boleh dimanfaatkan siapa saja secara gratis. Karena pengetahuan adalah barang publik, maka perusahaan-perusahaan swasta yang mencari keuntungan cenderung untuk menumpang gratis pada pengetahuan yang ditemukan oleh pihak lain, dan hasilnya, perusahan-perusahaan ini mengalokasikan sumber-sumber daya yang terlalu sedikit untuk menciptakan pengetahuan baru. Dengan hak paten, penemuannya bisa menikmati sendiri sebagian besar manfaatnya sampai batas waktu tertentu. Sebaliknya, seorang matematikawan tidak dapat mematenkan teorimanya karena pengetahuan umum seperti itu dapat digunakan oleh siapa saja dengan gratis. Dengan kata lain, berkat adanya undang-undang hak paten, pengetahuan spesifik dan teknis sifatnya ekskludabel, sedangkan pengetahuan umum tidak bisa dijadikan ekskludabel.

3. Pengentasan Kemiskinan

Sistem kesejahteraan bersama memberikan sedikit uang kepada keluarga miskin. Begitu juga, program makanan murah ditujukan untuk mengurangi biaya pembelian makanan bagi keluarga miskin berbagai program tempat tinggal dari pemerintah membuat harga tempat tinggal lebih terjangkau. Program-program anti kemiskinan ini dibiayai oleh pajak yang dipungut permerintah dari keluarga atau individu yang sukses secara finansial.



Studi Kasus: Apakah Mercusuar Merupakan Barang Publik?

Sebagian barang dapat berubah dari barang publik menjadi barang swasta dan sebaliknya, bergantung pada situasi. Sebagai contoh, pertunjukkan kembang api merupakan barang publik jika diadakan di kota berpenduduk banyak. Akan tetapi, jika diadakan di taman hiburan swasta, seperti Disney World, pertunjukkan kembang api lebih merupakan barang swasta karena pengunjung taman hiburan membayar tiket masuk.

Contoh lainnya adalah mercusuar. Kalangan ekonomi telah lama menggunakan mercusuar sebagai contoh barang publik. Mercusuar digunakan untuk menandai lokasi tertentu sehingga kapal yang lewat dapat menghindari perairan berbahaya. Manfaat yang diberikan mercusuar kepada kapten kapal tidak ekskludabel dan tidak juga rival, sehingga setiap kapten memiliki keinginan untuk menjadi penumpang gratis dengan menggunakan mercusuar untuk navigasi tanpa harus membayar. Karena masalah penumpang gratis ini, pasar swasta biasanya gagal menyediakan mercusuar yang diperlukan para kapten kapal. Akibatnya, sebagian besar mercusuar dewasa ini dioperasikan oleh pemerintah. 

Namun pada beberapa kasus, mercusuar lebih dekat pada barang swasta. Di pantai Inggris pada abad ke- 19, beberapa mercusuar dimiliki dan dioperasikan secara pribadi. Para pemilik mercusuar tersebut tidak menarik biaya dari para kapten kapal, tetapi menarik biaya dari pemilik pelabuhan tersebut. Jika pemilik pelabuhan tidak membayar, pemilik mercusuar mematikan lampunya dan kapal-kapal pun menghindari pelabuhan tersebut. 

Dalam menentukan apakah suatu barang merupakan barang publik, kita harus menetukan jumlah penerima manfaatnya dan apakah para penerima manfaat ini ekskludabel dari penggunaan barang tersebut. Masalah penumpang gratis muncul apabila penerima manfaat berjumlah banyak dan mustahil mengecualikan salah seorang dari mereka. Jika sebuah mercusuar menguntungkan banyak kapten kapal maka mercusuar itu merupakan barang publik. Namun, jika menguntungkan pemilik tunggal pelabuhan maka mercusuar itu lebih merupakan barang swasta. 



Free Riders dalam Penyediaan Barang Publik

Free riders adalah permasalahan yang muncul dalam penyediaan barang publik terkait dengan kedua sifatnya, yaitu Non-rivalry dan Non-excludable. Free riders ini adalah mereka yang ikut menikmati barang publik tanpa mengeluarkan kontribusi tertentu, sementara sebenarnya ada pihak lain yang berkontribusi untuk mengadakan barang publik tersebut. Contohnya adalah mereka yang tidak membayar pajak tapi ikut menikmati jasa-jasa atau barang-barang yang diadakan atas biaya pajak. 

Tragedi Of Common (tragedi kepemilikan bersama)

Tragedi Commons adalah sebuah perumpamaan yang menggambarkan mengapa sumber daya umum digunakan lebih dari yang diinginkan dari sudut pandang masyarakat secara keseluruhan.

Sumber daya umum/commons resource cenderung digunakan secara berlebihan ketika individu tidak dikenakan biaya untuk penggunaan mereka.

Hal ini mirip dengan eksternalitas negatif.

Contohnya adalah ikan dilautan yang diambil bebas oleh siapa saja tanpa ada keharusan untuk konservasi terumbu karang dlsb akibatnya over eksploitasi, lautan rusak.


Pentingnya hak kepemilikan (property right).

Pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien ketika hak milik tidak ditegakkan (yaitu beberapa nilai tidak memiliki pemilik dengan kewenangan hukum untuk mengendalikannya).

Ketika tidak adanya hak milik menyebabkan kegagalan pasar, pemerintah berpotensi dapat memecahkan masalah.

Contoh property right adalah kebijakan perlindungan hak cipta. Hukum paten melindungi hak eksklusif para pencipta atau penemu untuk memanfaatkan sendiri penemuannya, selama jangka waktu tertentu (setelah itu penemuannya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas). Disini hukum paten itu dapat dikatakan berfungsi melakukan internalisasai eksternalitas (positif). Dengan memberikan hak cipta (property rights) Kepada setiap perusahaan atas penemuan-penemuan barunya. Perusahaan lain atau siapa saja yang berminat untuk turut memanfaatkan penemuan baru itu harus meminta izin kepada penemunya, dan memebayar sejumlah royalti. Dengan cara ini, hukum paten memberikan insentif lebih besar kepada semua perusahaan, untuk mencurahkan lebih banyak dana dan perhatian untuk menemukan teknologi-teknologi baru yang bermanfaat.

EKSTERNALITAS - Kuliah Mikro Ekonomi

Pengertian Eksternalitas
Dalam buku prinsiple economics edisi 3 karangan N.Gregory Mankiw,  pengertian eksternalitas adalah dampak-dampak tidak terkompensasi dari tindakan seseorang terhadap kesejahteraan orang lain yang terlibat. 

Eksternalitas (externality) muncul ketika seseorang terlibat dalam kegiatan mempengaruhi kesejahteraan orang lain yang tidak membayar atau menerima kompensasi atas dampak tersebut. 

Jika dampaknya bagi orang/lingkungan baik disebut Eksternalitas positif, jika dampaknya buruk maka dinamakan Eksternalitas negatif. 

Contoh Eksternalitas Negatif
  • asap knalpot mobil
  • merokok
  • Anjing menggonggong ( peliharaan)  keras
  • suara musik keras di sebuah gedung apartemen
Contoh Eksternalitas Positif
  • imunisasi
  • restorasi bangunan bersejarah 
  • Penelitian teknologi baru
Eksternalitas negatif membawa pasar untuk memproduksi lebih banyak barang/jasa dari yang diinginkan sosial. Contoh Jika pabrik aluminum menghasilkan polusi (negatif eksternalitas), kemudian biaya sosial dalam memproduksi aluminum lebih besar daripada biaya produksinya. Untuk setiap unit aluminum yang diproduksi, social cost termasuk biaya yang dikeluarkan oleh produsen plus biaya yang ditanggung oleh masyarakat lingkungan yang terkena polusi.

Perpotongan kurva permintaan dan kurva social-cost menunjukkan tingkat output optimal.
Tingkat output optimal secara sosial adalah lebih kecil dari kuantitas keseimbangan pasar.



Internalisasi eksternalitas dapat dilakukan dengan memasukkan insentif perubahan dengan melibatkan  orang-orang dalam proses produksinya. 

Pemerintah dapat melakukan internalisasi suatu eksternalitas dengan mengenakan keringanan pajak terhadap produsen untuk yang berhasil mengkonversikan kuantitas keseimbangan kedalam kuantitas keseimbangan secara sosial. 

eksternalitas positif memimpin pasar untuk menghasilkan kuantitas yang lebih kecil dari yang diinginkan sosial.

Ketika manfaat eksternalias dirasakan oleh lingkungan, maka eksternalitas positif terjadi. Biaya sosial dari proses produksi lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan oleh produsen dan konsumen.

Tingkat output optimal lebih dari kuantitas ekuilibrium.
pasar menghasilkan kuantitas yang lebih kecil dari yang diinginkan.
Nilai sosial yang baik melebihi nilai privat barang/jasa.


Internalisasi Eksternalitas:  Subsidi, Pemerintah seringkali menggunakan subsidi sebagai metode utama untuk mencoba meng-internalisasi-kan eksternalitas positif.

Internalisasi eksternalitas juga dengan kebijakan teknologi: Intervensi pemerintah dalam perekonomian bertujuan untuk memperkenalkan technology-enhancing dalam industri disebut sebagai tkebijakan teknologi.

Contohnya Patent laws merupakan suatu bentuk kebijakan teknologi yang memberikan perlindungan hak paten pada individu atau perusahaan yang menghasilkan penemuan.  Hak paten ini kemudian disebut sebagai  internalisasi eksternalitas.

Tidak selamanya pemerintah perlu menyelesaikan ekternalitas. Swasta juga bisa misal dengan:

Penegakan  Standar Moral dan Penerapan Sanksi Sosial. 
Misalnya, mengapa orang-orang secara sadar tidak mau membuang sampah sembarangan? Peraturan resmi yang mengatur tentang sampah memang ada, namun di banyak tempat, peraturan semacam itu tidak dijalankan secara sungguh-sungguh. Kita tidak mau membuang sampah disembarang tempat juga bukan karena takut dengan peraturan-peraturan semacam itu, namun karena kita mengetahui atau menyadari bahwa tidaklah baik dan tidak patut sejak kita masih kanak-kanak, moral inilah yang kemudian membatasi perilaku dan tindakan kita, agar sedapat mungkin tidak merugikan orang lain. 

Organisasi Nirlaba
Derma atau amal yang diorganisasikan adalah salah satu solusi untuk mengatasi suatu eksternalitas. Contohnya adalah Sierra Club, sebuah organisasi sosial swasta yang sengaja dibentuk untuk turut melestarikan lingkungan hidup. Organisasi ini mengandalkan pemasukannya dari donasi pihak-pihak yang bersimpati atau iuran anggota. Hal ini sebagai contoh untuk eksternalitas negatif. Sedangkan untuk eksternalitas positif, kita mengetahui banyak perguruan tinggi yang membentuk yayasan yang menghimpun sumbangan dari para alumni, perusahaan, atau pihak-pihak lain, untuk kemudian disalurkan sebagai beasiswa.

Penggabungan Usaha Yang Berbeda Tipe
Sebagai contoh, kita lihat saja apa yang akan dilakukan oleh seorang petani apel dan seorang peternak lebah yang hidup berdekatan. Pada saat lebah-lebah itu mencari madu dari satu bunga apel ke bunga lainnya, mereka membantu penyerbukan dan mempercepat pohon-pohon apel itu berbuah. Ini menguntungkan si petani apel. Sedangkan si peternak juga untung karena ia tidak perlu memberi makan lebah-lebahnya. Namun jika kerja sama terselubung yang saling menguntungakan itu tidak dipehitungkan, maka kedua belah pihak bisa merugi. Jika pohon apel yang ditanam si petani terlalu sedikit, maka lebah-lebah itu akan kekurangan makanan. Sebaliknya, jika lebah yang dipelihara si peternak terlalul sedikit, maka proses penyerbukan tidak lancar. Eksternalitas ini dapat diinternalisasikan dengan cara penggabungan kedua usaha. Si petani membeli seluruh atau sebagian usaha peternakan lebah, atau sebaliknya si peternak membeli seluruh atau sebagian pohon apel. Jika kedua usaha itu disatukan, maka pengelolanya akan lebih mudah menentukan berapa banyak pohon apel yang harus ditanam, dan berapa ekor lebah yang harus dipelihara, demi membuahkan hasil yang maksimal. 

Penyusunan kontrak atau perjanjian di antara pihak-pihak yang menaruh kepentingan.
Misal jaga malam di RT, bagi yang malas jaga malam ia membayar kompensasi jaga malam dan semuanya diatur dalam peraturan/perjanjian di internal RT.


Teorema Coase
Ada sebuah pemikiran yang disebut teorema Coase (Coase therem) mengambil nama perumusnya, yakni ekonom Ronald Coase-yang menyatakan bahwa solusi swasta bisa sangat efektif seandainya memenuhi satu syarat. Syarat itu adalah pihak-pihak yang berkepentingan dapat melakukan negosiasi atau merundingkan langkah-langkah penanggulangan masalah eksternalitas yang ada diantara mereka, tanpa menimbulkan biaya khusus yang memberatkan alokasi sumber daya yang sudah ada. Menurut teorema Coase, hanya jika syarat itu terpenuhi, maka pihak swasta itu akan mampu mengatasi masalah eksternalitas dan meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya. Menurut Terorema Coase, distribusi hak awal tidak berpengaruh pada kemampuan pasar untuk mencapai hasil efisien.

Penyebab Gagalnya Solusi Swasta
Logika teorema Coase memang meyakinkan, namun tidak selamanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Dalam prakteknya, kita tahu bahwa pelaku-pelaku ekonomi swasta/pribadi seringkali gagal memperoleh pemecahan yang efisien, atas suatu masalah yang bersumber dari eksternalitas. Teorema Coase ternyata hanya berlaku, jika pihak-pihak yang berkepentingan tidak dihadapkan pada kendala untuk mencapai dan melaksanakan kesepakatan.

Kenapa Private Solution Tidak Selalu Berhasil karena biaya transaksi dapat menjadi terlalu tinggi. Transaction costs adalah biaya-biaya yang dikeluarkan pihak-pihak yang terlibat dalam proses transaksi.


Kebijakan Publik Untuk Mengatasi Eksternalitas

1.      Kebijakan Command-and-Control
Seringkali berbentuk peraturan pemerintah: 
  • Melarang perilaku tertentu.
  • Memerintahkan perilaku tertentu.
Misalnya:
  • Perintah imunisasi untuk murid SD.
  • Penetapan standar emisi gas buang dengan mengacu pada standar internasional (Euro 2).


2.      Kebijakan Market-Based
Pemerintah menggunakan pajak dan subsidi untuk memberikan insentif terhadap perusahaan yang melakukan efisiensi secara sosial.
Pigovian taxes: pajak yang ditujukan untuk mengkoreksi dampak eksternalitas negatif. Pajak retribusi untuk sejumlah polusi yang dihasilkan oleh perusahaan (i.e. Pigovian tax).

Tradable pollution permits: pengalihan ijin polusi secara sukarela dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Pasar untuk ijin ini secepatnya dibangun.Perusahaan yang dapat mengurangi polusi pada tingkat biaya lebih rendah mungkin lebih suka menjual ijin yang dimilikinya ke perusahaan yang hanya dapat mengurangi polusi pada tingkat biaya lebih tinggi. 

Ringkasan

  • Ketika satu transaksi antara pembeli dan penjual mempengaruhi secara langsung pihak ketiga, dampak itu disebut sebagai eksternalitas.
  • Eksternalitas Negatif menyebabkan kuantitas yang optimal secara sosial dalam pasar menjadi lebih kecil daripada kuantitas keseimbangan.
  • Eksternalitas Positif menyebabkan kuantitas yang optimal secara sosial dalam satu pasar lebih besar daripada kuantitas keseimbangan.
  • Sebagian dampak eksternalitas kadang-kadang dapat terselesaikan sendiri oleh perusahaan.
  • The Coase theorem menyatakan bahwa jika orang-orang dapat menawar tanpa keluar biaya, maka mereka dapat selalu mencapai kesepakatan dimana sumberdaya dialokasikan secara efisien.
  • Ketika perusahaan tidak dapat mengatasi eksternalitas, maka pemerintah akan mengambil tindakan.
  • Pemerintah dapat mengatur perilaku atau melakukan internalisasi eksternalitas salah satunya dengan menggunakan Pigovian taxes.


Saturday, November 19, 2016

Two Part Tariffs dan Contoh nya

Two Part Tarrifs adalah membentuk harga dimana konsumen dikenakan pada saat masuk dan biaya pemakaian.

fixed charge untuk menutupi biaya overhead atau biaya infrastruktur dan variabel charge yang didasarkan atas besarnya konsumsi.

Misalnya : PLN, PDAM, Telkom, pada tagihannya ada abodemen yang mana walaupun kita tidak pakai listrik tetap dikenakan, lalu ada biaya pemakaian listri per kwh, atau air per m kubik.

Intertemporal Price Discrimination and Peak-Load Pricing dan Contoh nya

Intertemporal Price Discrimination/Diskriminasi Harga Antar Waktu adalah praktik penetapan harga yang berbeda pada konsumen dengan fungsi permintaan yang berbeda dan pada waktu yang berbeda.

Pada intertemporal price discrimination, konsumen dibagi sesuai dengan perubahan waktu. Pada awal periode, permintaan konsumen kurang elastis dibandingkan dengan permintaan pada periode berikutnya. Pada awal periode harga lebih tinggi dan pada periode berikutnya harga lebih rendah.

Contoh: Ketika Novel Harry Potter diluncurkan harganya akan ditetapkan tinggi $100, tetapi tidak semua penggemar Harry Potter membeli ada sekelompok yang langsung membeli tapi ada yang bertahan untuk membeli sambil menunggu harga diturunkan menjadi $50.

Peak-Load Pricing adalah penetapan harga lebih tinggi pada periode puncak ketika kendala kapasitas menyebabkan biaya tinggi.

Pada peak-load pricing, permintaan terhadap satu barang naik secara cepat pada waktu tertentu. Dalam keadaan puncak biaya marginal naik secara cepat akibat permintaan yang melonjak, sehingga biaya marginal juga naik secara cepat.

Contoh: perusahaan penerbangan dengan satu rute menghadapi permintaan normal maka harga normal namun ketika lebaran permintaan akan memuncak, biaya marginal pun naik secara cepat, harga dinaikkan.

Bundling dan Contoh nya

Bundling adalah menjual dua atau lebih produk dalam satu paket. Misal penjualan tiket film A dan B yang disatukan dalam satu paket harga.

Ada dua jenis bundling:

Mixed Bundling
Menjual dua atau lebih barang baik sebagai sebuah paket dan individual.

Pure Bundling
Menjual produk hanya sebagai sebuah paket.

Contoh bundling: Paket2 di Indosat, Paket 2 di KFC, Paket All You can eat di restoran

Tying: mirip seperti Bundling tapi tidak sepaket, mengharuskan pembeli membeli suatu produk yang lain ketika membeli suatu produk


Diskriminasi Harga / Price Discrimination dan Contoh

Jika suatu perusahaan menetapkan hanya satu harga untuk semua pelanggan, harga akan terjadi pada P  dan kuantitas yang dihasilkan akan sejumlah Q .

Idealnya, perusahaan ingin menetapkan harga yang lebih tinggi kepada konsumen bersedia membayar lebih dari harga P, sehingga perusahaan menangkap beberapa surplus konsumen di bawah wilayah kurva permintaan.

Perusahaan juga ingin menjual kepada konsumen bersedia membayar harga yang lebih rendah dari P , tetapi hanya jika hal itu tidak berarti menurunkan harga untuk konsumen lain.

Dengan cara itu, perusahaan juga bisa menangkap beberapa kelebihan di bawah wilayah dari kurva permintaan.

Maka dilakukanlah diskriminasi harga: penetapan harga yang berbeda untuk konsumen yang berbeda terhadap barang yang sama.

Ada 3 Degree / derajad Diskriminasi Harga:

1. first-degree price discrimination    
Diskriminasi harga derajat 1 dilakukan dengan cara menerapkan harga yang berbeda-beda untuk setiap konsumen berdasarkan reservation price (Willingness To Pay) masing-masing konsumen dibedakan pada kemampuan daya beli masing-masing konsumen.

Contoh: seorang dokter memberlakukan tarif konsultasi yang berbeda-beda pada setiap pasiennya.

2. Second-Degree Price Discrimination
Diskriminasi harga derajat 2 dilakukan dengan cara menerapkan harga yang berbeda-beda per unit untuk jumlah yang berbeda produk yang dijual.

Disebut juga block pricing, menetapkan harga yang berbeda untuk penjualan jumlah/blok yang berbeda dari suatu barang.

Contoh: perbedaan harga per unit pada pembelian grosir dan pembelian eceran, pembeli yang membeli mie instan 1 bungkus dan 1 kardus akan berbeda harga per satuannya. 

3. third-degree price discrimination   
 Diskriminasi harga derajat 3 dilakukan dengan cara menerapkan harga yang berbeda untuk setiap kelompok konsumen berdasarkan reservation price masing-masing kelompok konsumen.

Contoh: Harga majalah tempo di kampus lebih murah dari pada di bandara.

Sunday, October 9, 2016

Barang Normal, Barang Inferior dan Barang Giffen (+Contoh)

Barang Normal
Dalam ilmu ekonomi, barang normal adalah semua barang yang permintaannya akan bertambah ketika pendapatan masyarakat bertambah (yang juga berarti bahwa barang tersebut memiliki elastisitas permintaan positif. Istilah normal tidak merujuk pada kualitas barang tersebut.

Menurut kurva indiferensi, jumlah permintaan suatu barang bisa bertambah, berkurang, atau tetap ketika pendapatan masyarakat bertambah. 

Digambarkan dalam diagram di bawah: barang Y adalah barang normal karena jumlah barang yang diminta meningkat dari Y1 ke Y2 seiring dengan kenaikan pendapatan (BC1 ke BC2). Barang X adalah barang inferior karena jumlah barang yang diminta turun dari X1 ke X2 ketika pendapatan masyarakat bertambah.


Barang Inferior
Barang inferior adalah barang yang jumlah permintaannya akan turun seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat. Salah satu contoh barang inferior adalah sandal jepit. Ketika tingkat pendapatan masyarakat rendah, tingkat permintaan terhadap barang tersebut akan tinggi. Namun ketika tingkat pendapat masyarakat meningkat, permintaan atas barang tersebut akan turun karena masyarakat meninggalkannya dan memilih untuk membeli sandal lain yang lebih berkualitas meskipun dengan harga yang lebih mahal.

Menurut kurfa indifferen, jumlah permintaan suatu barang bisa bertambah, berkurang, atau tetap ketika pendapatan masyarakat bertambah. Digambarkan dalam diagram di bawah: barang Y adalah barang normal karena jumlah barang yang diminta meningkat dari Y1 ke Y2 seiring dengan kenaikan pendapatan (BC1 ke BC2). Barang X adalah barang inferior karena jumlah barang yang diminta turun dari X1 ke X2 ketika pendapatan masyarakat bertambah.


Barang Giffen
Salah satu barang yang bertentangan dengan hukum permintaan,
semakin tinggi harga barang giffen, jumlah yang diminta akan
semakin tinggipula. Sebaliknya jika harga barang giffen rendah, permintaannya akan turun

Contoh dari barang jenis ini adalah makanan pokok berkualitas rendah ( Staple food ) seperti singkong, gaplek, dan sebagainya. Permintaan akan barang giffen ini didorong oleh kemiskinan yang membuat konsumen tidak mampu membeli barang yang lebih berkualitas
Barang Giffen adalah barang yang apabila harganya turun justru permintaannya ikut turun dan naiknya harga barang giffen justru menaikkan jumlah barang yang diminta.

Contoh barang giffen adalah Pakaian yang dijual oleh penjual pakaian bekas, apabila harga pakaian bekas tersebut rendah/ turun permintaan akan barang tersebut turun juga karena asumsi di masyarakat dengan harga yang rendah berarti mutu pakaian tersebut juga rendah dan sebaliknya apabila harganya naik/ tinggi berarti mutu dari pakaian bekas tersebut juga tinggi / baik sehingga permintaan dari konsumen juga tinggi.

Dinamakan setelah Robert Giffen (1837-1910), baik yang permintaan meningkat seiring dengan meningkatnya harga. Tetapi barang tersebut tidak mungkin ada di dunia nyata.
Giffen adalah nama ekonom yang menemukan bukti bahwa ada konsumen yang meningkatkan permintaannya meskipun harga barang tersebut naik.

intinya, barang giffen itu termasuk barang inferior (= barang yg klo pendapatan kita naik, permintaan akan barang tersebut akan turun. contohnya dulu makan singkong, karena pendapatan naik, konsumsi singkong berkurang dan lebih memilih konsumsi beras).

Yang special, dalam barang giffen, harga barang tersebut berperan.
sekarang jarang bgt ada barang giffen krn paling ga beberapa kondisi spt barang pengganti harus sedikit, dan persentasi pendapatan seseorang untuk konsumsi barang giffen besar (tapi tetap ada konsumsi barang normal).

menurut Alfred Marshall: "Meningkatnya harga roti akan menguras pendapatan keluarga miskin, sehingga mereka terpaksa membatasi konsumsi daging; dan karena roti tetap menjadi yg termurah yg bisa mereka konsumsi, maka konsumsi roti akan meningkat."

Asumsi Preferensi Konsumen

Preferensi konsumen diartikan sebagai pilihan untuk memiliki atau tidak oleh seseorang terhadap suatu produk barang atau jasa yang dikonsumsi. Menurut Kotler (2002), preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Teori preferensi ini digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan dari konsumen.

Asumsi dasar Preferensi Konsumen :

1. Lengkap (completeness)
Lengkap (Completeness): Konsumen dapat membandingkan dan memperingkat (meranking) semua kemungkinan kombinasi konsumsinya. Dari dua kombinasi A dan B misalnya, konsumen mungkin lebih suka (prefer) A daripada B, atau B daripada A, atau memiliki preferensi yang sama (indifferent) terhadap keduanya. Dengan preferensi yang sama, dimaksudkan konsumen akan memperoleh kepuasan yang sama dari kedua kombinasi tersebut. Perhatikan bahwa preferensi mengabaikan biaya. Seorang konsumen mungkin lebih suka steak daripada hamburger karena lebih murah.


2.Transitip (Transitivity): 
Transitip berarti jika seorang konsumen lebih menyukai A daripada B, dan B daripada C, maka ia juga akan lebih suka A daripada C. Dengan kata lain, transitip menekankan pada konsistensi konsumen.

3.Banyak lebih baik daripada sedikit:
Barang diasumsikan selalu dibutuhkan, sehingga konsumen selalu lebih menyukai banyak barang daripada sedikit barang. Dengan kata lain, konsumen tidak pernah terpuaskan; banyak selalu lebih baik, bahkan meski hanya sedikit lebih baik.

4.Tingkat substitusi marginal yang menurun ( diminishing marginal rate of substitution).

Ketika konsumen mendapatkan lebih banyak barang X, jumlah barang Y yang dikorbankan untuk mendapatkan barang X semakin menurun.


Cardinal Utility dan Ordinal Utility (Manfaat Kardinal dan Manfaat Ordinal)

Para ahli ekonomi berbeda pandangan dalam hal mengukur manfaat dari konsumsi atas barang dan jasa. Perbedaan pandangan tersebut terbagi menjadi dua yaitu Kardinal Utility dan Ordinal Utility.

Cardinal Utility
Kepuasan yang diperoleh oleh para konsumen dari mengkonsumsi bermacam barang atau jasa dapat dinyatakan numerik /dalam angka.

Ordinal Utility
Kepuasan yang diperoleh oleh para konsumen dari mengkonsumsi bermacam barang atau jasa tidak dapat dinyatakan numerik /dalam angka.

Pendekatan
Cardinal Utility --> pendekatan kuantitatif karena dalam angka2
Ordinal Utility --> pendekatan kualitatif misal lebih puas, puas, kurang puas, tidak puas

Realistic
Cardinal Utility --> kurang realistis karena tidak bisa dibandingkan sebenarnya tingkat kepuasan secara pasti..

Ordinal Utility --> lebih realistis

Measurement / Pengukuran

Cardinal Utility --> utils (kegunaan)
Ordinal Utility --> ranking

Analysis

Cardinal Utility --> Marginal Utility Analisis
Ordinal Utility --> Indifferent curve analisis

Diperkenalkan oleh
Cardinal Utility --> Ekonom klasik dan neo klasik
Ordinal Utility --> Ekonom modern


Produksi dan Organisasi Bisnis (Resume Chapter 6 Economics - Samuelson)

Rangkuman Mikro ekonomi dari Buku Economics Bab Poduction dan Organisasi Bisnis

Tujuan kita adalah memahami bagaimana kekuatan pasar menentukan penawaran barang dan jasa.

A . Teori Produksi dan Produk Marginal
Konsep Dasar
Perusahaan selalu berusaha keras berproduksi secara efisien, yaitu dengan biaya yang serendah-rendahnya. Dengan kata lain, mereka selalu berusaha untuk berproduksi pada tingkat output yang maksimum dengan menggunakan sejumlah input tertentu dan mencegah pemborosan.

Fungsi Produksi
Fungsi Produksi adalah hubungan antara jumlah input yang diperlukan dan jumlah output yang dapat dihasilkan.
Fungsi Produksi : output maksimum yang dapat dihasilkan dari sejumlah tertentu input, dalam kondisi keahlian dan pengetahuan teknis tertentu.

Produk Total, Rata-Rata dan Marginal
  • Produk Total (TP) menunjukkan jumlah total output yang diproduksi dalam satuan fisik. Misalnya jumlah gantang gandum atau jumlah sepatu karet.
  • Produk Maginal (TP) adalah output tambahan yang dihasilkan oleh setiap tambahan 1 unit input, sementara input yang lain tetap. Produk Marginal tenaga kerja adalah output tambahan yang dihasilkan dari setiap penambahan  1 unit tenaga kerja. Produk Rata-Rata yang sama dengan output total dibagi unit input total.
http://www.amosweb.com/

Hukum penambahan hasil yang semakin Berkurang (The Law of Diminishing Returns)
Hukum ini menyatakan bahwa kita akan mendapatkan sedikit dan semakin sedikit tambahan output ketika kita menambahkan satu satuan input sementara input yang lain konstan. Dengan kata lain produk marginal dari tiap unit input akan turun meskipun jumlah input itu bertambah, sementara seluruh input lain konstan dan apa yang berlaku bagi input tenaga kerja juga berlaku bagi input yang lain.

Skala Hasil
Ada tiga kasus penting yang harus dibedakan :
Ø  Skala hasil yang tetap/konstan
Menunjukkan kasus dimana suatu perubahan dalam semua input menyebabkan perubahan yang proporsional pada output.
Misalnya :
Jika buruh, lahan modal, dan input lain menjadi dua kali lipat, maka dalam skala hasil yang tetap output juga akan menjadi dua kali lipat.
Ø  Skala hasil Yang Meningkat (Skala ekonomis)
Skala yang muncul ketika suatu peningkatan pada semua input menyebabkan peningkatan yang lebih dari proporsional pada tingkat output.
Misalnya :
Seorang insinyur yang merencanakansebuah pabrik kimia dengan skala kecil umumnya akan mendapatkan bahwa peningkatan input-input seperti buruh, modal, dan bahan-bahan sebanyak 10% akan meningkatkan total output sebanyak lebih dari 10%.
Ø  Skala hasil yang menurun
Terjadi ketika suatu peningkatan yang seimbang dari semua input menyebabkan peningkatan yang kurang proporsioanl pada output. Dalam banyak proses, peningkatan skala pada akhirnya akan mencapai sebuah titik dimana inefisiensi akan muncul. Hal ini mungkian timbul karena biaya manajemen atau pengendalian menjadi lebih besar. Satu kasus lagi terjadi pada pabrik pembangkit listrik, dimana perusahaan menemukan bahwa ketika pabrik tumbuh terlalu besar, resiko atas kegagalan pabrik tersebut juga tumbuh terlalu besar.

Produksi menunjukkan skala hasil yang meningkat, menurun atau tetap. Ketika peningkatan semua input secara seimbang menyebabkan peningkatan output lebih dari proporsional, kurang dari proporsional atau secara proporsional.

Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Produksi membutuhkan tidak hanya tenaga kerja dan lahan tetapi juga waktu. Seringkali duibutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk merencanakan, membangun, menguji, dan menjalankan sebuah produksi.

Produksi yang efisien membutuhkan waktu seperti juga input yang konvensional seperti buruh. Oleh karena itu, kita membedakan antara dua jangka waktu yang berbeda dalam kondisi dalam analisis produksi dan biaya.

Periode perhitungan waktu dalam produksi :
ü  Jangka Pendek (Short Run)
Sebagai suatu periode dimana perusahaan dapat menyesuaikan produksi dengan cara mengubah hanya beberapa input dan faktor-faktor variabel seperti bahan baku dan tenaga kerja tetapi tidak dapat mengubah faktor-faktor tetap seperti modal.
Faktor-Faktor Variabel adalah faktor-faktor yang ditingkatkan dalam jangka pendek.
ü  Jangka Panjang (Long Run)
Suatu periode yang cukup panjang dimana semua faktor termasuk modal disesuaikan dan digunakan oleh perusahaan termasuk modal, dapat diubah.

Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi mengacu pada perbaikan dalam proses produksi barang dan jasa, perbahan pada produk-produk lama atau pengenalan produk baru.

Bentuk Lain dari perubahan teknologi yang hampir tidak kelihatan adalah ketika suatu perusahaan menyesuaikan proses produksinya unutk mengurangi bahan yang terbuang dan meningkatkan output.
Kita membedakan inovasi proses, yang terjadi ketika pengetahuan rekayasa yang baru memperbaiki teknik produksi untuk produk yang sudah ada, dari inovasi produk dimana produk baru atau produk yang sudah dikembangkan diperkenalkan ke pasar.

Ketika ada kegagalan pasar, bagaimanapun juga kemunduran teknologi mungkin akan terjadi, bahkan dalam ekonomi pasar. Tetapi keuntungan ekonomis dari teknologi yang sudah usang terjadi hanya karena biaya sosial akibat  polusi tidak dimasukkan dalam perhitungan biaya produksi perusahaan.

Important Features of Network Markets. 
1. First, network markets are “tippy,”
equilibrium tips toward one or only a few products. Consumer dislike buying product incompatible with dominant tech.
2, A second interesting feature is that “history matters” in network markets.
Example: QWERTY
3. “Winner-take-all”

Produktivitas dan Fungsi Produktivitas Agregat Produktivitas
Produktivitas adalah suatu konsep yang mengukur rasio dari total output terhadap rata-rata tertimbang dari input. Dua varian yang penting yaitu :
®    Produktivitas Tenaga Kerja – Menghitung jumlah output per unit tenaga kerja.
®    Produktivitas Faktor Total – Mengukur output pr unit dari total input (biasanya modal dan ternaga kerja)

Pertumbuhan Produktivitas dari Skala Ekonomi
Produktivitas tumbuh karena skala ekonomi dan karena perubahan teknologi. Skala ekonomi dan produksi masal telah menjadi unsur yang penting dari pertumbuhan produktivitas.




B. Organisasi Usaha
Sifat-sifat Perusahaan
Perusahaan dan perusahaan bisnis berdiri karena beberapa alasan, tetapi yang paling utama adalah bahwa perusahaan merupakan organisasi khusus yang semata-mata mengelola proses produksi.
Fungsi Perusahaan :
v  Memanfaatkan keekonomisan dari produksi massal, mengumpulkan dana, dan mengelola faktor-faktor produksi.
v  Mengumpulkan sumber daya untuk produksi skala besar.

Usaha Besar, Kecil, dan Sangat Kecil
  • Kepemilikan Perorangan
  1. Merupakan perusahaan kepemilikian perorangan atau pribadi dengan pemilik tunggal yang memiliki kewajiban yang tidak terbatas, atau tanggung jawab hukum untuk semua hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan-sampai jumlah yang sama dengan seluruh kekayaan pemilik.
  2. Pemilik membuat keputusan manajemen dan menerima keuntungan perusahaan.
  3. Keuntungan perusahaan dikenakan pajak  sebagai penghasilan dari pemilik.

  • Persekutuan
  1. Gabungan dua orang atau lebih yang membentuk suatu persekutuan.
  2. Kelemahannya adalah kewajiban tidak terbatas.
  3. Mitra harus setuju pada struktur manajemen dan bagaimana membagi keuntungan.
  4. Keuntungan dari kemitraan dikenai pajak sebagai pendapatan pribadi dari pemilik.

  • Korporasi (Perseroan Terbatas)
  1. Sebuah perusahaan dimiliki oleh satu atau lebih pemegang saham dengan kewajiban terbatas, yang berarti pemilik yang memiliki tanggung jawab hukum hanya untuk nilai awal investasi mereka.
  2. Kekayaan pribadi para pemegang saham tidak beresiko jika perusahaan bangkrut.
  3. Keuntungan perusahaan dikenakan pajak dua kali-sekali sebagai pajak perusahaan pada keuntungan perusahaan, dan kemudian lagi sebagai pajak penghasilan yang dibayarkan oleh pemegang saham sebagai dividen ketika  laba setelah pajak didistribusikan.
Hal-Hal yang menarik dari suatu korporasi modern adalah :
´        Kepemilikian dalam suatu korporasi ditentukan oleh jumlah kepemilikian saham
´        Secara prinsip, pemegang saham mengendalikan perusahaan miliknya.

´        Para manajer dan direksi korporasi mempunyai kekuasaan sah untuk membuat keputusan untuk perusahaan.



Saturday, October 8, 2016

Perbendaan Economics Scale dan Economics Scope

Konsep dasar pengertian Economies of scale dan Economies of scope:

1.    Economies of scale: Semakin banyak volume out put maka biaya rata-rata produksi semakin kecil sehingga keuntungan semakin besar.
2.     Economies of scope: Apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis out put maka biaya rata-rata produksinya akan semakin kecil.

Skala ekonomi sendiri ada 2 jenis yaitu:
Skala ekonomis internal (internal economies of scale) muncul jika biaya per unit tergantung pada  besarnya satu perusahaan, terlepas dari industri , pasar atau lingkungan di mana ia beroperasi .

Skala ekonomi eksternal adalah skala ekonomi yang dapat menguntungkan perusahaan karena cara industri dijalankan.

Diseconomies skala terjadi ketika perusahaan sudah semakin besar dalam rangka untuk menuai skala ekonomi, harus dikelola  dan dijalankan secara lebih kompleks. Kompleksitas ini menimbulkan biaya, dan akhirnya biaya tersebut akan lebih besar daripada tabungan yang diperoleh dari skala ekonominya. Dengan kata lain, skala ekonomi tidak selamanya menguntungkan.

Sulit menemukan sebuah perusahaan besar yang efisien . Kebanyakan perusahaan besar memiliki lebih banyak orang dari pada pekerjaan mereka.

Sedangkan economies of scope adalah situasi dimana joint output dari satu perusahaan lebih besar dibandingkan dengan output yang akan dicapai oleh dua perusahaan berbeda yang memproduksi barang yang sama. Atau singkatnya dimana satu perusahaan memproduksi lebih dari 1 jenis barang. Untuk mengukur derajat dari economies of scope, kita harus tahu berapa persen dari biaya produksi yang disimpan/tersimpan ketika dua atau lebih produk barang diproduksi secara bersama sama dibandingkan secara individual (satu perusahaan memproduksi 1 jenis barang).

Contoh ekonomi of scope adalah perusahaan travel, daripada membuat perusahaan baru di bidang ekspedisi lebih baik perusahaan travel tersebut juga menyediakan layanan jasa ekspedisi.

Dalam economies of scale, pengurangan biaya rata rata produksi digunakan untuk menambah total produksi dalam jenis barang yang sama, sedangkan untuk economies of scope, penurunan biaya rata rata produksi akan digunakan untuk memproduksi 2 jenis barang atau lebih. Maka dalam perusahaan akan ada keragaman hasil produksi..

Contoh lain adalah ketika sejumlah konglomerat bersatu untuk cross-selling saling silang menjual satu sama lain, jadi menggunakan sistem dan marketing yang sama untuk menjual berbagai macam produk untuk mendapatkan skope ekonomi.

Further reading
Sloan, A.P., “My Years with General Motors (http://www.amazon.com/exec/obidos/ASIN/0385042353/theeconomists­20) ”, Doubleday, 1964; revised, 1990
Smith, A., “The Wealth of Nations (http://www.amazon.com/exec/obidos/ASIN/0553585975/theeconomists­20) ”, 1776
More management ideas

This article is adapted from “The Economist Guide to Management Ideas and Gurus”, by Tim Hindle (Profile Books; 322 pages; £20). The guide has the low­down on over 100 of the most influential business­management ideas and more than 50 of the world's most influential management thinkers. To buy this book, please visit our online shop (

Iklan Google

Entri Populer

Berbagi Ke Lainnya